Layakkah Membeli Sebuah Barang Dengan Exposure?

Menjadikan Exposure Sebagai Alat Pembayaran

Exposure menjadi sebuah kata yang cukup populer dalam beberapa waktu terakhir, saat artikel ini dibuat. Hal ini terjadi dikarenakan seorang selebgram mempost sebuah tweet, dimana dia sedang mencari  vendor untuk mengerjakan event komunitas / perusahaannya.

Tidak ada yang aneh dari seorang atau sebuah komunitas mencari vendor, namun hal yang menjadi kontroversi adalah dengan keinginan si selebgram untuk menukar pekerjaan tersebut dengan exposure di akun media sosialnya.

Tweet itu memancing netizen Indonesia ramai-ramai menghujat sang selebgram yang dianggap tidak tahu diri, tidak menghargai hasil karya orang lain, dan hanya mau mencari “gratisan”.

Sebelum kita ikut-ikutan menghujat si selebgram, ada baiknya kita berpikir terlebih dahulu, apakah penawaran exposure yang diberikan oleh selebgram tersebut dapat disamakan dengan “gratisan” atau tidak.

Mari kita bahas sedikit mengenai apa yang dimaksud dengan exposure  dalam konteks pemasaran dan digital marketing.

Marketing Exposure

Marketing exposure dapat diartikan sebagai sebuah tingkatan pengetahuan yang dialami oleh target market merek / perusahaan mengenai produk, jasa, atau nilai lain yang dikomunikasikan oleh perusahaan

Ketika target market memiliki tingkat aware yang sangat tinggi tentang merek, produk, atau jasa yang dipromokan, maka dapat dikatakan sebuah merek / perusahaan sudah memiliki marketing exposure yang sukses.

 

Untuk mendapatkan marketing exposure perusahaan akan melakukan berbagai macam cara komunikasi kepada target market. Mulai dari beriklan di berbagai media seperti televisi dan koran, mengadakan pameran, melakukan kampanye media sosial, mengadakan kuis dan games, dan berbagai macam cara lainnya agar pesan yang mereka inginkan dapat tersampaikan dengan baik kepada target market.

Menggunakan jasa influencer / selebgram merupakan salah satu cara untuk meningkatkan marketing exposure mereka. Bahkan influencer / selebgram menjadi salah satu saluran penting dalam sebuah kampanye komunikasi merek / perusahaan. Menggunakan jasa influencer secara berkala terbukti mampu meningkatkan exposure bahkan memberikan kontribusi pada penjualan secara signifikan. Namun, segala keunggulan yang sudah disebutkan harus memiliki satu hal penting yang wajib dipenuhi: influencer / selebgram tersebut haruslah sesuai dengan target market kita. 

Ketika seseorang, dalam hal ini target market perusahaan / merek anda bermedia sosial, mereka tentunya akan mencari, membaca, dan mengikuti hal-hal yang menarik minat mereka. Termasuk ketika mereka memutuskan untuk mengikuti akun selebgram. Oleh karena itu, sebagai pemilik merek / perusahaan, anda punya pekerjaan rumah untuk mencari selebgram yang sesuai dengan value anda dan diminati oleh target market anda. Ketika anda sekedar berpatokan pada popularitas saja, maka hampir dipastikan anda tidak akan mendapatkan apapun selain membakar budget promosi anda.

Kembali kepada selebgram yang mencari vendor “gratisan” tadi, dari tweetnya yang sekarang sudah dihapus, kami membaca bahwa dia sedang mencari event organizer untuk acara komunitasnya.

Apakah exposure yan ditawarkan oleh si selebgram akan berpengaruh kepada brand awareness  event organizer tersebut? Menurut kami sangat memungkinkan, event organizer tersebut dapat memasukkan ke dalam portfolionya bahwa perusahaan mereka sudah pernah menghandle event selebgram yang cukup terkenal di Indonesia. Mereka juga mendapatkan exposure melalui akun selebgram tersebut. Diatas kertas memang sepertinya cukup menguntungkan.

Namun event organizer tersebut juga harus memperhitungkan biaya yang mereka keluarkan untuk mengadakan event tersebut dibandingkan dengan nilai exposure yang ditawarkan oleh si selebgram. Dan tentunya, apakah pengikut dari si selebgram tersebut berpotensi untuk menjadi calon pelanggan baru.

 

Kesimpulan

Pada dasarnya penggunaan influencer / selebgram merupakan salah satu cara untuk meningkatkan brand awareness.  Tidak perlu menghujat selebgram / influencer yang menawarkan exposure kepada perusahaan / merek anda.

Namun sebagai pemasar, anda harus memperhitungkan dengan baik jumlah uang yang sudah anda keluarkan dibandingkan dengan efek yang dihasilkan dari kenaikan exposure anda.